gravatar

Jangan Singkat Makelar Kasus Dengan MARKUS

Seorang teman menulis status di FB-nya begini. “Wah kini giliran Markus yang terkenal, popular dan menjadi banyak perhatian. Kalau dulu, menjelang pada tahun 1983, yang terkenal Petrus. Dibincangkan dan orang pada takut”. Istilah Petrus (Pembunuhan Misterius) yang konon dilakukan oleh pihak yang terorganisasi dan sistematis untuk menghabisi preman yang bertato. Sementara istilah Markus mencuat setelah pemutaran hasil rekaman penyadapan terhadap Anggodo, yang diputar di MK.

Lalu seorang teman mengemontari tautan berita Kompas MA Akui Markus Merajalela di FB saya dengan untuk tidak menggunakan istilah Markus. “Markus itu nama orang, orang baik. Pakailah istilah lain,” tulisnya. Saya tersadar dan teringat sosok Markus. Markus itu nama seorang uskup di Alexanderia dan diberi julukan sebagai “Bapa para pertapa di gurun pasir Mesir”.


Saya semula ingin mengapresiasi dengan mengklik ekspresi menyukai status itu. Tetapi belakangan saya urungkan, saya jadi teringat beberapa teman yang nama baptisnya Markus atau Petrus. Saya juga kemudian buku yang pernah saya baca dari Romo Haryanto. Buku tentang orang-orang suci yang diabadikan menjadi nama baptis.
Bagi saya makelar kasus itu Yudas (Yuridis Dalam Sellingkuh). Markus untuk akronim Makelar Kasus itu memang enak dan familier di telinga. Akan tetapi Markus itu orang suci, martir dan memiliki positioning sejarah yang luhur bagi dalam sejarah Kristiani. Peran dan fungsinya dalam penyebaran Kristiani sangat berpengaruh hingga ia namanya diabadikan sebagai Santo atau nama baptis. Oleh karena itu memang jangan karena enak didengar dan familier, serta merta digunakan untuk menyebut para makelar kasus dengan singkatan Markus. Markus itu tokoh religi yang sangat dihormati.

Pengarang Injil.

Seketika saya jadi teringat mata kuliah di kampus putih IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (kini berganti nama jadi UIN Sunan Kalijaga). Mata kuliah yang pernah saya ikuti, tentang sejarah agama-agama Saya teringat sosok Markus dan perannya dalam penyebaran ajaran Kristiani.

Markus atau Yohanes Markus itu seorang pengarang Injil. Makanya ada Injil Markus. Ia berasal dari Yerusalem keponakan Barnabas. Ditobatkan dan dipermandikan oleh Petrus. Rumahnya di Yerusalem sering digunakan sebagai tempat pertemuan umat Kristen. Dalam Injilnya, Markus menceritakan ketika Yesus ditangkap dan digiring ke hadapan Mahkamah Agung, ada seorang anak muda yang mengikuti Yesus di belakangnya. Para serdadu Romawi hendak menangkapnya. Anak muda itu dikejar tetapi berhasil meloloskan diri. Kisah ini hanya diceritakan dalam Injil Markus, oleh karena itu sangat mungkin anak muda yang diceritakan itu, tidak lain adalah Markus itu sendiri.

Markus pula yang bersama Barnabas, menemai Paulus untuk menjalankan missinya ke Antokia dan kemudian melanjutkan perjalajan ke Siprus. Markus sangat dekat dengan Paulus, memliki ikatan emosional yang kuat. Saat Paulus di penjara Timotius, misalnya, Markus lah orang yang diminta untuk mengunjumnging Paulus di penjara. Selama di Roma, Markus menjadi pembantu Petrus. Markus dengan teliti mencatat segala sesuatu yang diingatnya tentang ucapan-ucapan Petrus kepada sang sangat banyak. Setelah Paulus dibunuh oleh kaisar Nero, Markus berangkat ke Mesir dan meninggal dibunuh karena kenyakinannya dalam membela Kristus. Jenazahnya kemudian dibawa ke Venesia dan relikuinya disimpan di Basilika Santo Lambangnya sebagai pengarang Injil ialah singa, raja gurun pasir, yang diambil dari permulaan Injilnya yang menyinggung gurun pasir.

Cari Akronim Lain

Gambaran singkat sosok Markus di atas, jelas menunjukan bahwa nama Markus itu orang suci dalam kenyakinan saudara-saudara kita umat Kristiani. Ia seorang rasul. Seorang penulis dan penyampai Injil. Nama itu sejajar dengan nama-nama para sahabat Nabi Muhammad SAW, yang dalam kenyakinan umat Islam sangat dihormati. Tentu kita tidak rela dan tersinggung jika nama-nama sahabat Nabi Muhammad dipakai untuk singkatan yang untuk baik.

Untuk itu, jangan menggunakan Markus untuk menyebut para Makelar Kasus hukum di negeri ini. Harus diakui, akronim Markus sangat enak dan mudah, tetapi demi penghormatan dan toleransi, sebaiknya jangan menggunakan istilah ini lagi. Markus itu orang suci, berjasa dalam sejarah penyebaran ajaran Kristiani.

Saya mengajak kepada diri sendiri khususnya dan kepada teman-teman untuk tidak mempopulerkan istilah Markus sebagai akronim dari Makelar Kasus. Harus dicari akronim lain. Mungkin kita bisa pakai Yudas (Yuridis Dalam Selingkuh). Atau mungkin ada istilah lain? Jangan Singkat Makelar Kasus Dengan MARKUS ! (Bekasi Utara, 19 November 2009).